Saturday, May 08, 2010

Edensor Village

Rasa penasaran dengan cerita dalam novel Andrea Hirata, mendorong saya untuk mengunjungi Edensor. Hasil browsing lokasi Edensor (baca: EnZer) ternyata menunjukkan letaknya yang tidak jauh dari Nottingham. Ternyata desa Edensor itu terletak di Derby, dan saya relatif sering berkunjung ke Derby untuk gathering dengan teman-teman dari Indonesia. Dan saat yang dinanti itu akhirnya tiba juga. Sehari setelah acara KIBAR (Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya) Spring Gathering, saya bersama dengan teman-teman dari Nottingham dan Leeds akhirnya berangkat mengunjungi Edensor. Kebetulan juga libur easter masih tersisa 2 hari lagi.

Malam hari sebelum berangkat, kami mencari rute angkutan umum menuju kesana. Ternyata informasinya relatif terbatas karena Edensor hanyalah sebuah desa kecil di Derby. Ada beberapa alternatif untukmenuju kesana. Alternatif pertama adalah menggunakan kereta, kemudian turun di Matlock dan disambung dengan bus dalam kota. Alternatif kedua menggunakan bus yang menuju ke arah Sheffield, turun di Bakewell, kemudian ganti bus dalam kota. Setelah melihat dan membandingkan jadwal kereta dan bus, kami memutuskan untuk naik bus National Exprees yang jadwalnya lebih pagi dibandingkan jadwal kereta dengan pertimbangan agar teman saya tidak terlalu sore nantinya untuk kembali ke Leeds.

Wokey deh....pagi harinya, setelah menyiapkan bekal makanan kami berangkat menuju Broadmarsh bus station, station bus di Nottingham. Kekacauan planning mulai terjadi disini. Untuk menuju Broadmarsh, biasanya saya masuk dari Broadmarsh Shopping Centre, tapi karena hari itu adalah Easter holiday, pintu masuk Broadmarsh Shopping Centre ditutup. Ya, untuk public holiday (atau bank holiday), tempat-tempat umum juga ikut tutup. Panik jelaslah, karena jadwal bus yang kami tuju tinggal 15 menit lagi, sedangkan karena pintu Broadmarsh Shopping Centre ditutup sehingga kami harus ambil jalan memutar untuk bisa sampai ke Broadmarsh bus station.

Semi-berlari, itulah yang kami lakukan agar bisa mengejar jadwal bus. Jam 8.40am akhirnya kami menginjakkan kaki di terminal Broadmarsh. Masih ada 5 menit lagi dari jadwal bus yang kami tuju. Platform 13 jadi tujuan kami, tapi setelah menunggu 15 menit, kok bus National Express yang kami tuju tidak ada. Saya berusaha bertanya ke informasi dan tempat penjualan tiket yang ada di station itu, tapi semua loket tiket dan informasi juga tutup karena public holiday. Ya sudahlah, memang belum rejekinya untuk berkunjung ke Edensor.

Sambil beristirahat, saya mengamati informasi jadwal bus yang tertempel di Platform 13 itu. Ternyata ada bus Trent Barton yang menuju ke Manchester. Membaca rute yang akan ditempuh bus itu, ternyata bus itu juga lewat Bakewell. Yup...ini bisa jadi alternatif. Kalaupun tidak sampai Edensor, setidaknya nanti sudah sampai Bakewell. Saat bus Trent Barton tiba, saya bertanya ke supir bus tersebut apakah bus ini akan lewat Bakewell. Dan dugaan saya benar, bus itu transit di Bakewell. Tiket Nottingham-Bakewell hanya 8 GBP untuk pulang-pergi (return ticket), dan kami membeli zig-zag ticket. Zig zag ticket ini bisa digunakan untuk naik bus yang termasuk dalam grup company Trent Barton.

Satu setengah jam perjalanan membawa kami ke Bakewell. Supir bus tersebut menurunkan kami di Bakewell market. Sampai Bakewell, celingak-celinguk lagi, tidak tahu harus naik bus apa dari Bakewell. Tapi untunglah, saya menemukan tourist information (yang tidak tutup) di Bakewell market tersebut. Dari situlah kami dapat info tentang bus yang bisa membawa kami ke Edensor. Bus nya hanya lewat 1 jam sekali. Pas sekali, ada jadwal jam 11.45, berarti kami masih punya waktu 15 menit untuk jalan menuju bus stop.

Dan yang lebih menguntungkan lagi, ternyata bus dalam kota tersebut termasuk dalam grup company Bus Trent Barton, sehingga kami masih bisa menggunakan ticket bus yang pertama tadi. Sesuai dengan petunjuk dari petugas tourist centre, saya bilang ke supir bus tersebut bahwa kami akan berhenti di Edensor Gate. Bus yang kami tumpangi ini relatif penuh juga, mungkin karena hari libur. Apakah mereka juga akan menuju Edensor?

Perjalanan bus dari Bakewell menuju Edensor selama 30 menit itu sepertinya sudah menunjukkan hasilnya. Bus sudah memasuki area pedesaan dengan padang rumput yang terhampar indah. Perjalanan bus itu berakhir pada sebuah bangunan seperti istana dengan taman yang indah. Inikah Edensor?

Seluruh penumpang bus turun ditempat itu. Kami juga akan turun di tempat itu. Tapi tunggu, supir bus itu bertanya,apakah kami jadi untukberhenti di Edensor gate? O tentu Pak, karena itu tujuan utama kami. Dan ternyata, istana dengan taman yang indah itu bukan Edensor. "I will drop you at Edensor Gate", kata supir bus tersebut. Bus lalu berbalik arah dan kami diturunkan di pinggir jalan besar. "This is the Edensor Gate", begitu penjelasan supir bus. Hai.....inikah Edensor? Kok sepertinya bukan suatu object wisata? Mungkin supir bus itu juga menyimpan keheranan kenapa kami minta diturunkan di Edensor, padahal object wisata didaerah itu adalah istana dengan taman yang indah tadi. Atau mungkin juga dia sudah maklum, karena mungkin kami bukan orang pertama, yang berwajah Asia, yang minta diturunkan di Edensor he...he..he....

Dari Edensor Gate, kami berjalan masuk. Apakah ini Edensor? Wah...kok tidak ada petunjuk apapun yang menyatakan kalo daerah itu adalah Edensor. Berjalanlah terus kami menyusuri jalan besar yang berbukit dengan hamparan rumput di pinggir jalan. Sampai akhirnya, ada bus stop yang menunjukkan bahwa tempat itu adalah EDENSOR........Ini buktinya:

Bus stop di Edensor
(saya ada di bawah plang bus stop ini, sedang mengambil gambar bus stop )

Yap......ternyata benar ini Edensor.Whaaa...senang sekali akhirnya bisa menemukannya. Untuk memenuhi janji dengan teman-teman saya di Solo, yang memang jadi fans berat novel Edensor, satu lagi gambar Edensor yang saya kirimkan untuk mereka, yang jelas harus ada tulisan Edensornya.

Sertifikat Edensor, akhirnya ditemukan juga

Seperti yang diceritakan Andrea di novelnya, Edensor adalah sebuah desa yang tenang dengan rumah-rumah yang terbuat dari batu. Yang mengesankan bagi saya selama berjalan di Desa Edensor ini adalah orang-orang yang ramah. Edensor adalah desa yang sepi, jadi saat kami berjalan menyusuri desa itu, jelas sekali terlihat bahwa kami adalah orang asing. Tapi mereka tetap menyapa dengan ramah, "are you all right?" sapaan khas orang-orang midlands. Penduduk yang menyenangkan, seperti gambaran desanya, ramah dan damai.




















Perkampungan di Edensor












Edensor hanyalah sebuah desa kecil, dalam waktu satu jam, kami sudah selesai mengeksplorasi wilayah Edensor. Setelah istirahat makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Istana dengan taman yang indah, dimana tadi banyak wisatawan yang berhenti disana. Berjalanlah kembali kami kesana. Ternyata, tempat wisata itu bernama Peak District, dan Istana indah itu adalah Chatsworth House, tempat tinggal dinasty Dukes of Devonshire, penguasa wilayah tersebut. Dan Edensor termasuk dalam wilayah milik Duke of Devonshire juga. Oohhh...itu sebabnya kenapa Chatsworth house ini lebih terkenal di UK dibandingkan Edensor.















Chatsworth House dengan tamannya yang indah











Puas mengelilingi Peak District, kami memutuskan untuk pulang karena hari semakin sore. Saya berpisah arah dengan teman saya dari Leeds karena mereka kembali ke Leeds melalui Sheffield, sedangkan saya kembali lagi ke Bakewell untuk kemudian meneruskan perjalanan ke Nottingham. Bus yang ditunggu akhirnya datang juga. O lala....ternyata supir bus nya sama dengan yang membawa kami ketika berangkat tadi. Dia tersenyum ramah pada kami. Thanks pak, berkat Bapak kami akhirnya sampai Edensor.

Penasaran untuk mengambil rute pulang yang berbeda, saat bus melewati Matlock, akhirnya saya dan teman berhenti di Matlock. Gadis yang duduk di depan saya memberi info bahwa akan ada bus Trans Peak dari Matlock menuju Nottingham, tapi kadang memang sedikit terlambat dari jadwal. Ya tidak apa-apalah, hitung-hitung sekalian menikmati Matlock. Bus Trans Peak inilah yang akhirnya membawa kami kembali ke Nottingham.

Edensor....oh Edensor.....akhirnya kami bisa mengunjungimu. Ayo temans, kalo ada yang mau berkunjung ke Edensor, saya siap mengantar. Saya siap mengantar keliling Eropa....sampai Afrika...........


(posting sembari menunggu waktu Isya' yang semakin larut)