Monday, January 10, 2011

Jebakan Wasabi

Sudah pernah mencicipi kacang wasabi? Snack seperti kacang telur dengan lapisan penyalut yang berwarna hijau, dan rasa yang "spesifik". Wasabi adalah nama bumbu berwarna kehijauan yang menyalut kacang telur itu. Kacang ini begitu menarik bagi saya, karena pengalaman baru yang saya dapat dengan snack ini. Batuk dan pilek yang saya rasakan sejak libur Christmas lalu, jadi hilang akibat efek dari mengkonsumsi kacang ini. Tertarik.....? Bisa dicoba.........

Snack sejenis kacang telur ini saya temukan di supermarket dekat rumah. Saat itu, sebenarnya saya ingin membeli pistachio, snack kacang-kacangan kegemaran saya. Sayangnya stock pistachio sedang kosong. Pilih punya piilih, saya tertarik dengan "wasabi peanut", dengan gambar kemasan seperti kacang telur berwarna kehijauan. Membayangkan kacang shanghai, snack favorit saya di Indonesia, akhirnya saya memutuskan membeli kacang wasabi itu, sebagai ganti pistachio. Lagipula pada kemasannya mencantumkan kata "crispy and hot". Woww....pasti gurih dan enak, karena ada sedikit rasa pedasnya. Sudah beberapa kali saya membeli kacang pedas di Inggris raya ini, tapi belum ada yang pedasnya pas, dan rasa kacangnya kadang malah seperti rasa kacang melempem. Semoga kacang yang ini enak dan cocok di lidah.

Sampai dirumah, sambil santai browsing internet dan minum teh hijau hangat, saya buka kacang washabi itu. Pertama menempel di lidah, kekagetan tampaknya terjadi pada lidah saya. Ya......kaget yang luar biasa......Mungkin kalo lidah ini bisa berteriak, maka lidah saya akan berteriak. Sayang, lidah memang tidak bertulang, oleh karena itu tidak bisa berteriak (*memang tidak ada hubungan antara tulang dan produksi suara*).

Rasa yang benar-benar aneh untuk diterjemahkan dalam tulisan, telah dirasakan oleh indera pengecap saya. Antara pahit, getir, pedas, dan...mmmm.....rasa yang aneh, saya sulit sekali menerjemahkan rasa itu dalam kata-kata. Lambat saya mulai mengunyah kacang telur itu. Lapisan kulitnya akhirnya hancur diantara gigi-gigi dan memunculkan rasa kacang yang selama ini sudah akrab dengan saya. Eh...benar ternyata tulisan pada kemasan itu, memang rasanya "crispy and hot". Lapisan penyalut kacang tersebut, gurih juga ternyata. Kacang di dalamnya juga enak, sama dengan kacang atom garuda atau dua kelinci, merek yang sering saya beli waktu di Indonesia. Enak juga ternyata, jadi kacang wasabi pun terus berlanjut masuk dalam mulut saya. Tapi sepertinya lidah saya trauma untuk merasakan wasabi, sehingga saat masuk mulut, gigi geligi saya langsung melumat kacang wasabi itu, sehingga yang tersisa dilidah adalah rasa gurih tepung lapisan penyalut dan kacang, bukan bumbu hijau di lapisan penyalut yang rasanya "aneh" itu.

Supaya tidak penasaran dengan kacang wasabi, ini gambar kacang wasabi, seperti yang saya beli:



Bentuknya seperti kacang atom biasa, hanya lapisan penyalutnya yang berwarna hijau, dengan bumbu yang tersebar pada lapisan penyalut.

Untungnya, saya merasakan efek lain dari mengkonsumsi kacang ini. Rongga hidung yang mampet akibat pilek, tiba-tiba terasa longgar dan mudah untuk bernafas. Batuk berdahak saya juga berkurang akibat makan kacang ini. Ajaib ya.....Jadi penasaran untuk lebih mencari tahu, apa sih yang terkandung pada kacang wasabi ini. Lets do goggling.......

Wasabi, adalah sejenis bumbu dari tanaman Wasabia japonica, yang sering digunakan di Jepang untuk memberi rasa pada makanan. Rasa yang dihasilkan adalah rasa pedas, tapi lebih kuat dari rasa yang dihasilkan dari cabe atau merica. Bagian yang digunakan untuk menghasilkan rasa ini adalah bagian daun dan akar dari tanaman Wasabia Japonica.




Tanaman Wasabi ini banyak tumbuh di daerah pegunungan di Jepang dan memang digunakan sebagai bumbu masak pada kebanyakan masakan Jepang. Rasa yang dihasilkan khas sekali dan warna hijau pada Wasabi juga berfungsi sebagai pewarna alami pada makanan.

Rasa yang khas yang dihasilkan oleh Wasabi dikarenakan adanya kandungan isothiocyanate pada tamanan ini yaitu 6-methylthiohexyl isothiocyanate, 7-methylthioheptyl isothiocyanate 8-methylthiooctyl isothiocyanate. Efek farmakologi dari senyawa isothiocyanate ini adalah sebagai anti inflamasi, anti mikroba, anti platelet dan anti cancer.

Efek anti mikroba dari kacang wasabi inilah yang mungkin berkhasiat menyembuhkan batuk dan pilek saya. Bukti-bukti ilmiah mengenai efek farmakologi tanaman ini, memang kebanyakan menunjukkan adanya efek anti mikroba, baik terhadap fungi dan bakteri. Bahkan, ada satu artikel juga yang menyebutkan bahwa wasabi juga bisa digunakan sebagai anti virus, khususnya virus swine influensa (H1N1). Penyakit flu yang cukup merepotkan pemerintah Inggris pada winter kali ini (http://www.nhs.uk/conditions/pandemic-flu/Pages/Introduction.aspx).

Kacang Wasabi, meskipun rasa yang kau hasilkan "aneh" eh "unik", tapi kau telah berjasa menyembuhkan batuk dan pilek. Dan terlebih lagi, kacang wasabi ini mendorong saya untuk sekali-sekali menulis yang 'agak" ilmiah pada blog yang "tidak mutu" ini.