Sunday, January 31, 2010

Visit Liverpool

Weekend memang paling oke untuk diisi dengan jalan-jalan, daripada kedinginan di rumah. Bersama rombongan dari Postgraduate student association, saya bersama seorang teman berkunjung ke Liverpool. Ada apa saja di Liverpool? Stadion...? Hmmm...sebelum berangkat, saya browsing informasi tentang tempat-tempat apa saja yang wajib dikunjungi di Liverpool. Kelihatannya cukup menarik...

Sabtu jam 7.20am, saat hari masih gelap, saya sudah berangkat dari rumah. Kami berkumpul di kampus jam 8. Jam 8 tepat, bis yang akan membawa kami sudah datang. Ternyata cukup banyak juga yang ikut ke Liverpool. Total ada 5 bis yang membawa rombongan dari University of Nottingham.

Perjalanan dari Nottingham ke Liverpool menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Tiba di Liverpool, akhirnya rombongan berpencar. Dari hasil browsing sebelum berangkat, ternyata Liverpool terkenal sebagai kota pelabuhan. Ada beberapa dermaga yang terkenal di Liverpool. Albert Dock merupakan salah satunya, dan menawarkan beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi. Seperti kota-kota di Inggris yang lain, Liverpool kelihatannya juga tidak terlalu luas. Untuk menuju ke Albert Dock, kami hanya berjalan kaki, tidak terlalu jauh dari tempat bis berhenti, didaerah City Centre.

Albert Dock menawarkan beberapa tempat menarik untuk dikunjungi antara lain The Beatles Story, Merseyside maritime museum, International Slavery museum, Tate Liverpool dan Piermaster's house. Sepertinya The Beatles story paling menarik untuk dikunjungi.


Kemana dulu ya.....??

The Beatles, grup band yang paling mendunia tahun 1950-1970 memang berasal dari kota Liverpool. The Beatles Story mengemas ini dalam sebuah bangunan yang menceritakan lahirnya grup band terkenal ini. Untuk biaya masuknya, karena saya student, hanya membayar 8.5 GBP,diskon 30% dari bea masuk untuk umum (sekitar 11 GBP). Lumayan juga diskonnya, jadi bisa untuk beli jajan kopi dan makan siang. Memang di UK, tempat wisata selalu memberikan harga khusus untuk student,dan diskonnya lumayan. Jadi kalo anda student, jangan lupa bawa student card ya...


The Beatles Story memang sangat menarik. Saya yang tidak begitu tahu sejarah tentang band ini, jadi tau lebih banyak. Mulai dari awal merekrut anggota band, kemudian mereka mulai terkenal dan akhirnya bubar. Lagipula, selama menikmati The Beatles Story, kuping selalu dimanjakan dengan lagu-lagu The Beatles yang ternyata asik-asik juga. Mulai dari Let it be, Imagine, please please me, My Bonnie, Hei Jude...wah...benar benar menyenangkan


Pintu masuk The Beatles Story

Ternyata histeria fans terhadap idolanya juga sudah ada sejak tahun 1950an. Terlihat dari foto-foto dan video saat The Beatles show ke beberapa tempat. Bagaimana histerisnya fans itu melihat idolanya pentas, sampai pingsan segala he..he...he....Trus ada juga iklan jaket jaman tahun 1950an yang katanya seperti model The Beatles. Bisa dicicil juga belinya. Ini nih foto jaketnya:





Jaket paling keren......






Keluar dari The Beatles, saya pindah ke Tate Liverpool. Tate Liverpool ternyata art gallery berisi patung-patung yang unik. Karena saya bukan penggemar seni patung, jadi tempat ini tidak begitu menarik bagi saya. Keluar dari Tate, tujuan berpindah ke Piermaster's house. Piermaster's house ini menggambarkan suasana rumah penduduk dimasa perang dunia kedua. Suasananya Inggris banget lah....ada mesin jahit kuno, living room lengkap dengan perapiannya, kamar tidur anak-anak lengkap dengan mainan anak-anak. Suasananya juga mendukung sekali, ruangannya juga berbau spesifik (yang menurut istilah saya "bau kuno"). Tapi asli lho...karena bau itu saya jadi merinding sendiri. Jadi cepat-cepat pengin meninggalkan Piermaster's House itu. Ditambah lagi, waktu saya dan teman berfoto di depan pintu masuk, penjaga tempat itu yang juga terlihat "dingin" tiba-tiba menghilang....nggak tau kemana...hi..............

Tujuan selanjutnya adalah berkunjung ke Merseyside Museum dan International Slavery Museum. Merseyside Museum adalah museum maritime sehingga menggambarkan segala sesuatu tentang laut. Ada juga sejarah Kapal Titanic dan Lusitania. Yang menarik bagi saya justru saat berkunjung ke International Slavery Museum. Ya...museum perbudakan. Ternyata Liverpool merupakan pelabuhan utama tempat masuknya pendatang dari Afrika yang akhirnya menjadi budak, selama tahun 1500-1800. Museum ini memang bertujuan mengajak dunia untuk memblokir segala bentuk perbudakan yang sampai saat ini masih terjadi dalam bentuk trafficking (perdagangan manusia). Karena Liverpool adalah kota pelabuhan, Liverpool jadi tempat masuknya korban trafficking dari seluruh dunia. Membaca testimoni dari para korban trafficking dan keluarga korban trafficking, jadi terharu. Itu semua bukan kehendak mereka, tapi mereka adalah korban.

Keluar dari wilayah Albert Dock, kami memutuskan untuk mengunjungi World Museum Liverpool. World museum Liverpool ini berisi kekayaan budaya dari seluruh dunia. Mulai dari Amerika, Afrika sampai Asia. Disini juga ada Wayang kulit, atau disebut Java Shadow Puppet yang masuk sebagai kekayaan buadaya dari wilayah Asia. Sayangnya, negara Indonesia sebagai pemilik budaya ini tidak disebut. Padahal disebelah wayang kulit ini, ada patung-patung dari Burma, disebut nama negaranya. Wah...salah-salah nanti justru wayang kulit ini dikira dari Burma.





Foto dulu sebelum meninggalkan Albert Dock






Enggak ke Stadion Liverpool yang terkenal itu? Penginnya sih, tapi sayang waktu tidak memungkinkan. Keluar dari World museum, jam sudah menunjukkan pukul 4.15pm. Padahal kami harus berkumpul dengan rombongan dari Uni of Nottingham jam 5pm, untuk kemudian bertolak kembali ke Nottingham. Mungkin lain waktu saya tetap ingin berkunjung ke stadion Liverpool.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.50pm saat kami tiba di East Drive, University Park. Liverpool ternyata kota yang cukup menyenangkan karena banyak objek yang bisa dikunjungi. Dari semua tempat yang di Liverpool, The Beatles Story adalah tempat favorit saya. Ini adalah pertama kalinya saya "jatuh cinta" dengan tempat seperti "museum" itu, karena menarik pengunjung dengan sejarah yang disampaikan simple dan jelas, ditambah lagi ada musik sepanjang kunjungan di dalam bangunan itu.

Dua puluh menit dari jam tiba di East Drive, saya sudah sampai di kamar saya yang sudah menjadi hangat (karena pemanas sudah hidup). Tinggal kaki nih yang rasanya pegeelll...Oh...jadi rindu tukang pijet....he..he...he...


(Posting di malam minggu sambil mikir bulan depan mau jalan kemana lagi ya??)

No comments: