Sunday, February 21, 2010

How old are you?

Kata ini digunakan untuk menanyakan usia atau umur seseorang. Di negara-negara Eropa, pertanyaan ini cenderung dianggap kurang sopan dan tidak patut ditanyakan kepada seseorang kecuali jika kita telah mengenal seseorang dengan baik. Memang, bagi sebagian orang, menanyakan masalah umur itu rasanya kurang etis, mungkin ada rasa takut dianggap terlalu tua ya. Terbukti, dari hasil pantauan saya terhadap "profile info" beberapa teman yang tergabung dalam situs pertemanan Facebook, sebagian besar dari teman-teman saya rata-rata tidak mencantumkan tahun kelahirannya, hanya tanggal lahirnya. Hmm...memang kecenderungan orang adalah ingin terlihat lebih muda dan tidak mau dikatakan tua. Tapi, saya tetap memasang lho informasi mengenai tahun kelahiran saya pada bagian profile di halaman facebook. Lha memang usia saya sudah memasuki kepala 3.....jadi apa yang perlu disembunyikan?

Bicara masalah usia, ternyata ada 2 kategori usia. Ini dari beberapa artikel populer yang saya baca. Ada yang disebut "biological age" atau usia biologis dan "real age" atau usia sebenarnya. Usia biologis merupakan status fisik dari umur seseorang dan dihitung berdasarkan tanggal lahir. Sedangkan "real age", dihitung berdasarkan status kesehatan dan vitalitas seseorang. Biasanya, seseorang dengan gaya hidup yang sehat akan memiliki real-age yang lebih muda dibandingkan dengan biological-age nya. Mau coba menghitung real-age anda? Silahkan berkunjung kesini:
http://www.sonnyradio.com/realage.html
Kalo menurut perhitungan dari situs diatas, ternyata real-age saya sekitar 20an...he..he...lumayan lah...lebih muda 10 tahun dari saya.

Umur seseorang ternyata juga ditentukan dari status psikologis dan status sosialnya juga. Ini mungkin ada benarnya juga ya. Berdasarkan pengalaman saya, saya merasa lebih muda 5 tahun saat sedang sekolah, dalam arti tugas belajar, dibandingkan saat bekerja. Dan saat lulus dan kembali bertugas lagi, dalam tempo 6 bulan, saya sudah merasa lebih tua 5 tahun lagi. Jadi rasa lebih muda 5 tahun itu akhirnya lenyap dalam tempo 6 bulan......hu..hu..hu...sedihnya. Supaya terlihat muda lagi, saya memutuskan cepat-cepat sekolah lagi, lanjut program PhD, siapa tahu bisa jadi lebih muda 10 tahun ya......

Tapi itu menurut saya lho. Teman saya satu lab di PhD program, justru mengatakan sebaliknya. Dia berasal dari India dan saat ini sudah memasuki tahun ke 4 untuk PhD program. Saat dia tanya kenapa saya mau ambil PhD,dengan bercanda saya bilang kalo saya mau terlihat lebih muda dengan ambil PhD program. Dia langsung terkejut," really...?". Karena menurut teman saya itu, dia justru merasa lebih tua 5 tahun saat jadi PhD student. Dan memang usia-biologis teman saya itu 6 tahun lebih muda dari saya dan dia sekolah terus tanpa terputus sejak lulus undergraduate. He..he...he...dia memang belum pernah merasakan bekerja, padahal kalo bekerja kan malah jadi merasa lebih tua 10 tahun.......Betul tidak.....???

Teori saya kayaknya sudah mulai agak terbukti. Setiap hari, setiap berangkat kampus, saya selalu satu bis dengan Ibu muda yang juga berkerudung, yang saya kira usianya kurang lebih hampir sama dengan saya. Suatu hari, sembari menunggu bus datang, Ibu muda itu mengajak ngobrol, ternyata dia berasal dari Saudi arabia dan sedang mengambil Pre-sessional English di University of Nottingham untuk persiapan program Master, rencananya akan dia ambil September tahun ini. Setelah bertanya asal dan basa-basi, dia bertanya pada saya," Are you foundation student?". waduh.....GeEr juga sih sebenarnya dibilang foundation student, karena itu berarti saya masih terlihat seperti baru lulus SMA kan (eh sekarang SMU ya...). Foundation program itu merupakan program yang diperuntukkan untuk program persiapan calon mahasiswa undergraduate yang akan kuliah di university, dan biasanya untuk yang berasal dari luar UK. Padahal dalam hati saya pengin ngomong ke dia,"Bukankah kayaknya kita seumur?". Mungkin dia agak kurang percaya lihat PhD student masih pake sepatu boot bertali kali yee...

Satu lagi pengalaman saya tentang umur. Di kelas social conversation yang saya ikuti, untuk memancing topik pembicaraan, peserta diberikan bahan-bahan pertanyaan yang nanti bisa didiskusikan bersama partner masing-masing di kelas. Partner saya hari itu adalah third-year undergraduate student dari China, usianya berkisar 21-22 tahun. Topik yang jadi pembahasan kali ini adalah mengenai usia yang ideal untuk menikah. Kami masing-masing menulis pendapat kami pada kertas kosong, dan selanjutnya mendiskusikannya. Saya menulis angka 27 sebagai usia yang ideal untuk menikah, partner saya menulis 28 tahun. Karena ini adalah kelas social conversation, dia menanyakan kenapa 27 tahun adalah usia yang ideal untuk menikah. Saya bilang ke dia, bahwa di usia 27 tahun, biasanya sudah selesai sekolah, sudah punya pekerjaan tetap dan mulai menata hidup untuk lebih mapan, jadi menurut saya 27 tahun adalah usia yang tepat. Dia juga membenarkan, karena memang pendapat dia mengenai usia ideal untuk menikah, juga hampir sama dengan saya. Tapi, kata-kata dia yang terakhir yang bikin saya mau ketawa ngakak.....Dia bilang begini: That's good, jadi memang sebaiknya setelah kamu selesai PhD, kamu bekerja dulu beberapa tahun, baru menikah....Gubrakkk.....Dia kira umur saya berapa ya? Kalo 27 tahun bagi saya sudah lewat 4 tahun yang lalu....'kan pertanyaannya pendapat kita mengenai berapa usia yang ideal untuk menikah, bukan umur berapa saya mau menikah. Tapi nggak apa-apa lah.....mungkin dia mengira saya masih berusia 23-25an, seperti rata-rata PhD students di tempat saya kuliah ini.

Teman saya, yang juga berasal dari Indonesia, juga sering bikin teman-teman kami asli UK tidak percaya kalo dia sudah punya anak yang berusia 9 tahun. Mereka sampai bertanya, umur berapa waktu menikah dulu? 18 tahun kah? padahal teman saya itu menikah umur 26 tahun dan melahirkan anak pertamanya umur 27 tahun. Mungkin tipikal orang Indonesia yang memang awet muda ya. Makanya, kalo kami membicarakan masalah umur dengan teman-teman dari UK, mereka sering nggak percaya kalo saya bilang umur saya sudah 30an. Tapi jelas nggak mungkin kan kalo saya bohong masalah umur kepada mereka. Dan akhirnya bule-bule itu bilang, mungkin kamu terlihat lebih muda dan segar karena di negaramu kaya akan sinar matahari yang cerah, yang tidak selalu akan didapatkan di negara-negara Eropa. Iya..iya...mungkin juga itu penyebabnya.....kok malah saya nggak kepikir sampai kesitu ya.....Yang jelas, saya bangga jadi orang Indonesia, bisa bertemu sinar matahari cerah setiap hari dan sehingga jadi terlihat lebih muda.

(Sehabis mengingat soal usia karena ada seorang teman yang baru merayakan ulang tahun ke 36)


2 comments:

Anonymous said...

kalo saya malah sebaliknya.. kelihatan lebih tua wkwkwk..

tp gpp, orang jd lebih segan sama saya.. :-)

Anita Sukmawati said...

ha..ha..ha...nggak apa-apa Ridho..., itu namanya malah "Bermutu" alias bermuka tua....

apapun kelihatannya, yang penting harus selalu bersyukur...itu yang penting....